Selamat pagi sahabat, selamat pagi dunia, selamat pagi semua...
Headline Jawa Pos hari ini: "Taiwan Cekal Indomie". Sangat kaget membacanya, dari dulu saya penggemar indomie khususnya indomie goreng spesial atau yang rasa sate... pada saat belanja di supermarket pun saya selalu sempatkan beli indomie.
Hasil tes departemen kesehatan Taiwan menyebutkan, indomie mengandung dua bahan pengawet: methyl phydroxybenzoate pada mie dan pengawet benzoic acid pada bumbunya (kecap). Kedua bahan tersebut tidak lolos dalam klasifikasi barang impor di Taiwan karena hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga tidak menyangkal bahwa mie instan produk Indonesia mengandung bahan kimia meskipun kadarnya masih dalam batas wajar.
Wow... BPOM sebagai benteng pertahanan akhir konsumen terhadap bahan makanan yang berbahaya pun juga mengakui indomie mengandung bahan kimia berbahaya yang apabila dikonsumsi secara terus menerus bisa menyebabkan kanker. Apakah batas kadarnya BPOM ini sudah benar?
Padahal ini adalah INDOMIE, brand mi instan yang paling populer di negeri kita, market leader makanan sejenis, yang kita anggap kualitasnya bagus.... Bagaimana dengan MIE INSTAN YANG LAIN? Saya tidak akan berasumsi dan berspekulasi macam-macam tapi yang jelas mulai hari ini.... saya berjanji akan mengurangi konsumsi mie instan dan syukur-syukur apabila bisa sama sekali tidak mengkonsumsinya. Saya jadi teringat beberapa waktu lalu pernah berobat ke klinik dekat rumah karena sakit flu, dokter menasehati saya untuk menghindari mie instan. Harusnya saya turuti sejak dulu tapi nasi belum menjadi bubur, lebih baik terlambat mencegah daripada mengobati. Benar?
Semoga para sahabat bisa menikmati pagi ini.
Salam,
Andy
0 komentar:
Posting Komentar