Selamat pagi sahabat, selamat pagi dunia, selamat pagi semua...
Semalam bersama istri sempat nonton sinetron "Putri Yang Tertukar", dari judulnya saja sudah bisa ditebak jalan ceritanya. Namun, cerita berikut ini bukanlah sinetron atau film. Tak cuma kasus bayi di rumah sakit saja yang bisa tertukar, bayi tabung pun bisa tertukar. Kasus ini terjadi di Singapura, bayi seorang pasangan suami istri ternyata spermanya bukan milik si suami.
Pasangan ini semakin terkejut ketika dokter di Thomson Fertility Centre Singapura, tempat mereka melakukan program bayi tabung, memberitahukan bahwa golongan darah bayinya adalah B. "Pasangan ini baru tahu setelah beberapa hari kelahiran bahwa bayinya bergolongan darah B. Padahal golongan darah mereka adalah A dan O, jadi tidak mungkin keturunannya berdarah B," jelas S. Palaniappan, pengacara pasangan yang tidak mau menyebutkan identitas pasangan tersebut seperti dilansir dari Asiaone, Kamis (4/11/2010). Karena khawatir, menurut Palaniappan, pasangan ini akhirnya memutuskan melakukan tes DNA. "Mereka semakin terkejut karena terjadi DNA ibu cocok tetapi tidak dengan DNA ayah. Dengan kata lain, embrio yang ditanamkan bukan berasal dari sperma suami pasangan ini," jelas Palaniappan lebih lanjut.
Pasangan ini sekarang ingin jawaban dari Thomson Fertility Centre dan juga berusaha meminta nasihat secara hukum. Palaniappan mengatakan bahwa kliennya telah memberitahukan kepada Departemen Kesehatan setempat yang tengah menyelidiki masalah ini.
Minta Maaf
Menanggapi masalah ini, Dr Cheng Li Chang, direktur medis Thomson Fertility Centre dan ketua eksekutif wakil Thomson Medical Centre mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sepenuhnya berempati dengan pasangan tersebut, serta menyatakan sangat menyesal dan sedih atas apa yang telah terjadi. "Kami telah bertemu dengan pasangan itu untuk menjelaskan situasi dan akan terus memperbarui serta menawarkan segala dukungan yang memungkinkan," jelas Dr Li, dilansir Straitstimes. Menurutnya, ini merupakan insiden pertama dalam 22 tahun Thomson Fertility Centre beroperasi. Dan kelalaian ini akan sangat serius ditindaklanjuti. "Bayi tabung pada dasarnya adalah proses manual yang memerlukan keterampilan yang sangat terlatih dan khusus. Insiden tersebut sangat jarang karena ada banyak tingkat pemeriksaan ketat pada semua tahap proses. Kelalaian ini akan kami tindak," katanya. (Sumber: detik.com)
Masih untung tertukar dengan sperma laki-laki lain, kalau di Indonesia bisa tertukar dengan tabung elpiji 3 kg tambah repot hehehe.... :-)
Semoga para sahabat bisa menikmati pagi ini.
Salam,
Andy
0 komentar:
Posting Komentar