Ayam Bakar 17

Kamis, 21 Oktober 2010

SBY - Boediono Gagal!

Selamat pagi sahabat, selamat pagi dunia, selamat pagi semua...

Hingar-bingar demo ketidakpuasan masyarakat akan pemerintahan SBY-Boediono kemarin menyisakan sampah dan luka-luka fisik para pendemo yang nekat melawan aparat. Tapi ada lagi sisa demo yang tidak semua orang tahu yaitu pertanyaan: mengapa pemerintahan SBY-Boediono dianggap GAGAL?

Menurut hasil riset terakhir Lingkaran Survey Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA, ada empat rapor merah yang diperoleh pemerintahan SBY-Boediono selama berjalan satu tahun ini. Rapor merah ini mewakili tingkat kepuasan publik dibawah 50%..

Tingkat kepuasan terendah terjadi pada kinerja pemerintah di bidang hubungan luar negeri, hanya 42,6%. Kasus yang menonjol yang membuat publik tidak puas salah satunya adalah penyelesaian konflik dengan Malaysia. Rapor merah selanjutnya adalah kinerja di bidang ekonomi dengan prosentase kepuasan hanya 43,9% yang salah satunya disebabkan tidak berhasilnya proses konversi minyak tanah ke gas elpiji disertai dengan banyaknya kasus peledakan tabung elpiji. Berikutnya rapor merah ada di bidang penegakan hukum 49,5% dengan berbagai catatan negatif termasuk soal mafia hukum. Sedangkan rapor merah terakhir adalah penilaian atas kinerja di bidang politik yang hanya meraih tingkat kepuasan sebesar 49,2% yang tentunya masyarakat tidak akan lupa kasus century yang secara hukum dan politik tidak ada penyelesaiannya. Untuk bidang keamanan pemerintah mendapatkan rapor biru dengan tingkat kepuasan sebesar 63,2% juga untuk kinerja di bidang sosial pemerintah dinilai bagus dengan tingkat kepuasan 60,2%.

Kesimpulannya, dari enam "mata pelajaran" pemerintahan SYB-Boediono hanya lulus di dua "mata pelajaran". Mungkin ini pula yang membuat para pendemo beranggapan bahwa pemerintahan SBY-Boediono tidak layak untuk "naik kelas". Bagaimana menurut Anda?

Semoga para sahabat bisa menikmati pagi ini.

Salam,


Andy

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Siapa bilang SBY gagal.. SBY-Bodieono telah berhasil menurunkan kemiskinan, yakni menurunkan kemiskinan dari Bapak ke anaknya hehhehe.....

Posting Komentar

Arsip Blog

Powered By Blogger
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger