Selamat pagi sahabat, selamat pagi dunia, selamat pagi semua...
Maaf sahabat, topik pagi ini cukup serius. Masih menjadi berita heboh di Surabaya, seorang ABG belum genap berumur 17 tahun sudah menjadi koordinator penjualan (mucikari) sekitar sepuluh ABG yang berusia 14-15 tahun. Ironisnya lagi, ketika ditangkap polisi ia dalam kondisi hamil tiga bulan tanpa suami.
Padahal wacana penutupan lokalisasi "Dolly" terus bergulir, tapi yang "gerilya"dari hotel ke hotel sudah semakin menjamur termasuk para ABG. Tantangan buat penegak hukum dalam upaya membersihkan Surabaya dari "penyakit masyarakat" nomor satu ini.
Fenomena prostitusi anak ini apabila diruntut ke permasalahan akar adalah tekanan ekonomi yang "memaksa" mereka menjajakan diri. Apalagi lifestyle jaman sekarang menurut saya masih jauh dari kemampuan sebagian besar masyarakat. Handphone, smartphone, blackberry dan gadget canggih lainnya bukanlah barang mewah lagi. Tapi juga bukan berarti benar-benar murah tapi hanya sekedar mindset yang salah yaitu bagi siapa yang tidak punya gadget-gadget tersebut dicap "kuno" makanya semua orang setengah dipaksa untuk memilikinya. Akhirnya segala upaya digunakan untuk mendapatkan "barang tidak mewah" tersebut termasuk dengan cara menjual "barang yang seharusnya mewah" yaitu kehormatannya.
Masalah ini tidak akan selesai dengan memasukkan mereka ke penjara, saya yakin akan muncul lagi ABG-ABG yang lain mengikuti jejak mereka. Pemberdayaan ekonomi masyarakat bawah harus diperkuat, akses kesempatan kerja diperluas dan pendidikan untuk golongan kurang mampu harus diperhatikan.
Semoga tidak perlu lagi anak-anak di bawah umur menjadi "korban ekonomi", "korban lifestyle", dan "korban kebijakan pemerintah". Amin.
Semoga para sahabat bisa menikmati pagi ini.
Salam,
Andy
0 komentar:
Posting Komentar